Gedung DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi tempat berlangsungnya aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat PPU. Aspirasi yang disampaikan beragam, mulai dari isu pembangunan daerah, transparansi kebijakan, hingga kepedulian terhadap kondisi sosial masyarakat.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten PPU, saya hadir bersama rekan-rekan pimpinan DPRD untuk menerima langsung aspirasi tersebut. Bagi saya, setiap suara yang datang dari masyarakat dan mahasiswa adalah amanah yang harus ditampung dengan serius. Demonstrasi damai bukanlah ancaman, melainkan wujud nyata partisipasi publik dalam demokrasi.
Saya menegaskan bahwa DPRD PPU terbuka terhadap setiap kritik dan masukan. Proses pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan masyarakat, terlebih dari mahasiswa yang menjadi motor penggerak perubahan. Aspirasi yang masuk akan kami kawal melalui mekanisme kelembagaan, agar tetap sesuai aturan dan menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat.
Saya juga menyampaikan bahwa aspirasi ini bukan sekadar catatan, tetapi bagian dari pengingat agar DPRD tetap berpihak pada kepentingan rakyat. Tugas kami adalah mengawal, mengawasi, dan memastikan kebijakan pemerintah daerah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
Saya percaya, jika komunikasi antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah terus terjalin dengan baik, maka Penajam Paser Utara akan mampu menghadapi tantangan sekaligus meraih peluang besar, terlebih dengan posisinya sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Akhirnya, saya mengajak seluruh pihak untuk menjadikan perbedaan pandangan sebagai energi positif. Aksi damai hari ini adalah cermin bahwa demokrasi di PPU hidup dengan baik. Tugas kami sebagai wakil rakyat adalah mendengar, merangkul, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat tanpa terkecuali.
Tim Komunikasi H. Andi Muhammad Yusup, S.H., M.M.
