Memuat judul postingan...

Peran Posyandu, Keterlibatan Masyarakat, dan Komitmen DPRD PPU untuk Cegah Kasus Balita Terabaikan

 

Saya meyakini bahwa Posyandu bukan sekadar tempat timbang bayi atau pemberian vitamin. Posyandu adalah garda terdepan layanan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu dan anak. Di sinilah peran besar masyarakat, kader, dan pemerintah daerah berpadu menjaga generasi kita agar tumbuh sehat dan kuat.

Keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung Posyandu menjadi kunci utama keberhasilan. Tanpa dukungan orang tua, kader, serta lingkungan sekitar, upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak akan sulit tercapai. Posyandu bukan hanya milik tenaga kesehatan, melainkan milik kita semua.

Sebagai bagian dari DPRD, saya memiliki tanggung jawab untuk mendorong kebijakan yang mendukung penguatan Posyandu. Salah satunya dengan mengawal anggaran, mendukung regulasi yang berpihak kepada layanan dasar kesehatan, serta memastikan akses kesehatan lebih merata. Posyandu harus difasilitasi, baik dari sisi sarana maupun peningkatan kapasitas kadernya.

Beberapa waktu lalu, kita mendengar adanya kasus balita yang meninggal dengan kondisi penuh cacing serta tidak memiliki jaminan kesehatan maupun Kartu Keluarga, itu sangan menyentuh hati saya. Hal seperti ini tidak boleh terjadi di PPU. Karena itu, Posyandu menjadi barisan terdepan deteksi dini, sekaligus pintu masuk memastikan bahwa setiap anak tercatat, setiap ibu mendapat perhatian, dan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dari layanan kesehatan dasar.

Sebagai wakil rakyat, saya berkomitmen untuk terus mengawal layanan kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak, melalui penguatan peran Posyandu. Dengan kebersamaan, partisipasi masyarakat, dan dukungan kebijakan yang tepat, kita bisa mewujudkan PPU yang sehat dan sejahtera. Karena saya percaya, anak-anak sehat hari ini adalah pemimpin hebat masa depan.

Tim Komunikasi H. Andi Muhammad Yusup, S.H., M.M.